Minggu, 26 November 2017

Konfigurasi Static WDS Pada Mikrotik

Hello people , sekarang saya akan membagikan cara Konfigurasi Static WDS Pada Mikrotik, langsung saja kasih gas
 
 

Pengertian

MikroTik memiliki fitur Dynamic WDS dan Static WDS. Biasanya dengan pertimbangan kestabilan koneksi, admin jaringan lebih memilih static WDS. Memang secara konfigurasi sedikit lebih rumit, namun koneksi tidak mudah berganti - ganti jika signal turun. Ketika koneksi antar repeter berpindah, koneksi biasanya akan putus kurang lebih dalam satu ping. Jika terlalu sering, maka akan muncul kesan koneksi seperti  putus - putus. Maka dari itu, banyak yang memilih untuk mengimplementasikan static WDS. Artinya, kita tentukan ke access point mana repeater akan terkoneksi.  Sehingga walaupun signal turun, koneksi tidak akan berpindah - pindah.

Latar Belakang

Di era modern kebutuhan akan koneksi internet hampir bisa dikatakan kebutuhan yang penting. Banyak perusahaan atau instansi pendidikan kemudian mencoba memberikan akses internet di area terbuka sehingga pengguna bisa jauh lebih nyaman. Kasus yang muncul adalah dengan kebutuhan cover area yang luas seperti sekolah, kampus atau area terbuka, terkadang tidak dapat dijangkau dengan satu perangkat wireless. Terlebih user wireless yang bersifat mobile atau berpindah - pindah. MikroTik memberikan solusi kebutuhan roaming wireless dengan fitur WDS.

Maksud dan Tujuan

Tujuannya untuk meneruskan sinyal wifi menjadi lebih luas dengan ssid dan frekuensi yang sama

Alat dan Bahan

  1. 2 Mikrotik ( disini saya menggunakan RB951) router master dan router client
  2. kabel utp
  3. laptop untuk client 

Tahap Konfigurasi

Setting Router master
  1. Pertama kita masuk dulu ke winbox kita
  2. Setelah masuk kita pergi ke menu bridge, lalu kita buat bridge baru dengan klik simbol (+) --> pada general kita isikan nama sesuka kita --> klik apply --> ok
  3. lalu kita pindah ke tab port, kita tambahkan interface yang akan di bridge dengan menekan simbol (+) --> pada interface kita beri wlan1 dan pada bridge kita beri bridge yang kita buat tadi --> klik apply --> ok
  4. lalu kita pergi ke menu wireless, lalu kita klik dua kali interface wlannya, pada mode apbridge dan ssid kita isikan sesuka kita
  5. kita pindah ke tab wds, pada wds mode kita ganti menjadi static dan pada wds default bridge kita beri bridge1 bridge yang kita buat tadi, klik apply --> ok
  6. setelah itu kita buat interfaec wds dengan klik simbol (+) --> pada master interface kita beri wlan1 dan pada wds address kita beri MAC address Router client --> klik apply --> ok
 Setting Router client
  1. Setelah kita setting Router masternya kita lanjut untuk setting Router clientnya
  2. Seperti langkah diatas pertama kita masuk dulu ke winbox
  3. Setelah masuk kita pergi ke menu wireless
  4. pada interface wlan kita klik dua kali, pada mode kita ganti menjadi wds slave --> kita klik scan --> start --> pilih AP yang kita buat di Router master --> klik connect

  5. Setelah itu kita buat interfaces wds dengan klik simbol (+) --> pada master interface kita ganti menjadi wlan1 dan pada wds address kita beri MAC address Router master -- klik apply -- ok
  6. jika berhasil maka interface nya akan ada simbol R  (running)
  7. dan pada Router master maka akan R (running) juga
  8. berhasil

Hasil dan kesimpulan

Dengan menggunakan topologi wds ini kita bisa memperluas jangkauan sinyal wi-fi dengan ssid yang sama tanpa harus login lagi.

Konfigurasi WDS Linksys WRT54GL (Firmware DD-WRT)

Hello people , kali ini saya akan membagikan cara Konfigurasi WDS Linksys WRT54GL (Firmware DD-WRT), langsung saja kasih gas


Repeater wireless pada DD-WRT disebut juga dengan Wireless distribution System (WDS) pada Firmware DD-WRT pada contoh kali ini menggunakan Linksys Wrt54Gl yang berfungsi sebagai perluasan coverage area jaringan Wireless.
Bagaimana supaya membuat supaya Linksys WRT54GL tersebut dapat bertindak sebagai wireless repeater, berikut step by step gambaran instalsinya:

1. Catatlah informasi dari masing-masing Router seperti Mac Address, SSID dll, pada gambar di bawah
mac address

2.sesuai gambaran diatas, Router 1 bertindak sebagai Broadband dan router 2 menjalankan fungsi WDS, pada menu “network setup” set Router 1 & 2 seperti gambar di bawah :


3. Enable-kan DHCP server pada kedua Router tersebut, tetapi sesuaikan pengaturan Start IP Address Seperti gambar di bawah.


4. lalu pada Router 2 buatlah Disable Internet Connection-nya.


5. Bedakanlah SSID Router 1 dengan SSID Router 2.


6. Disable Wireless Security yang hanya dilakukan sementara, untuk mendapatkan performance WDS terbaik.



7. Pada menu WDS Router 1 : Daftarkan Mac address Router 2
Pada menu WDS Router 2 : Daftarkan Mac address Router 1

Seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah


8. Jika ada trouble yang sering ditimbulkan dengan cara WDS pada DD-WRT cobalah aktifkan DMZ -nya:


Itulah cara konfigurasi WDS pada Linksys WRT54GL (Firmware DD-WRT), Sekian dan Terima Kasih...

Observasi Frekuensi

 Hello people ,sekarang saya akan membagikan Observasi Frekuensi yang telah saya lakukan bersama teman teman saya , langsung saja kasih gas


Pengertian Wireless 

wireless adalah salah satu jenis jaringan berdarsarkan media komunikasinya, yang memungkinkan perangkat-perangat lain yang bisa saling berkomunikasi secara wireless/tanpa kabel.

Standarisasi Wireless LAN

  • IEEE 802.11 Legacy yaitu standart jaringan wireless pertama yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data maksimum 2 Mbps.
  • IEEE 802.11b yaitu standart jaringan wireless yang masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan trasfer datanya mencapai 11 Mbps dan jangkau sinyal sampai dengan 30 m.
  • IEEE 802.11a yaitu standart jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps.
  • IEEE 802.11g yaitu standart jaringan wireless yang merupakan gabungan dari standart 802.11b yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun kecepatan transfer datanya bisa mencapai 54 Mbps.
  • IEEE 802.11n yaitu standart jaringan wireless masa depan yang bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya mencapai 100-200 Mbps.

Perbedaan Frekuensi 2.4GHz dan 5.8GHz

Frekuensi 2.4 GHZ memiliki beberapa ciri yang sangat jelas terlihat yaitu bekerja dengan 3 chanel tanpa overlapping, standar wireless adalah B, G dan N, jangkauan jaringan yang lebih luas, dan tingkat gangguan yang lebih tinggi. Sementara itu frekuensi 5.8GHz memiliki sekitar 23 channle non over lapping, dengan standar jaringan A, N dan AC, jangkauan yang lebih kecil dan gangguan yang lebih sedikit dibandingkan dengan frekuensi 2.4GHz.

Kecepatan Jaringan Frekuensi 2.4GHz dan 5.8GHz

Pada dasarnya standar GHz sama sekali tidak memberikan pengukuran yang jelas untuk kecepatan maksimum yang bisa didapatkan dari jaringan nirkabel. Sebuah perangkat nirkabel yang bekerja untuk frekuensi 5.8 GHz juga bisa mencapai kecepatan data hingga 54 Mbps, kecepatan ini juga bekerja untuk frekuensi 2.4 GHz. Namun kedua frekuensi ini juga harus diatur sesuai dengan tingkat pemakaian pada lingkungan khusus.

Tingkat Gangguan

Tingkat Gangguan dari frekuensi 5.8 GHz memang lebih kecil dibandingkan dengan tingkat gangguan yang sering muncul pada frekuensi 2.4 GHz. Hal ini bisa terjadi karena ada beberapa perangkat elektronik dan komunikasi lain yang memang memakai tingkat frekuensi 2.4 GHz. Frekuensi 2.4 GHz juga bisa ditemukan untuk jaringan telepon, microwave, komputer dan perangkat lain. Jadi pemakai WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz harus berusaha untuk mengurangi beberapa gangguan lingkungan yang terjadi karena tabrakan jaringan.

Jangkauan Jaringan

Jangkauan untuk 5.8 GHz memang lebih pendek dibandingkan dengan jangkauan yang bekerja untuk frekuensi 2.4 GHz. Untuk memilih jaringan yang akan dipakai tentu Anda harus memilih daya jangkauan yang diinginkan. Hukumnya adalah semakin tinggi frekuensi maka daya jangkauan akan lebih kecil.

Tingkat Pemakaian

Pemakaian frekuensi 2.4 GHz dan 5.8 Ghz harus disesuaikan dengan daya pemakaian yang diinginkan. Beberapa tujuan yang paling sesuai untuk 2.4 GHz adalah untuk akses internet sederhana seperti pencarian data, browsing dan penggunakan email saja karena beberapa aplikasi ini memang tidak banyak mengambil bandwith dan bisa bekerja dengan baik meskipun memiliki daya jangkau jarak yang lebih luas. Namun jika Anda ingin memakai jaringan untuk keperluan yang lebih khusus dan membutuhkan tingkat keamanan khusus maka bisa memilih frekuensi 5.8 GHz yang memiliki daya jangkau jarak yang lebih pendek.

Keuntungan dan Kerugian Frekuensi 2.4 GHz

Keuntungan dari pemakaian frekuensi 2.4 GHz adalah memiliki toleransi pemakaian dan gangguan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan frekuensi 5.8 GHz, sesuai untuk pemakaian beberapa perangkat yang membutuhkan WiFi standar seperti untuk pemakaian WiFi pada ponsel, laptop, dan kamera. Anda juga tidak membutuhkan lisensi untuk memakai frekuensi ini jadi lebih hemat dan mudah.
Sementara itu kerugian dari pemakaian frekuensi 2.4 GHz adalah jumlah channel yang lebih kecil hanya tiga saja, frekuensi ini lebih banyak gangguan dan pemakai yang lebih banyak.

Keuntungan dan Kelemahan Frekuensi 5.8 GHz

Beberapa keuntungan dari pemakaian frekuensi 5.8 GHz adalah gain antena yang lebih tinggi sehingga dapat mentransfer data lebih tinggi dibandingkan dengan 2.4 GHz dan mudah untuk ditangani, ukuran zona Fresnel yang lebih kecil dibandingkan dengan frekuensi 2.4 GHz, serta kecil kemungkinan untuk mendapatkan gangguan dari berbagai perangkat elektronik dan komunikasi lain. Namun frekuensi 5.8 GHz juga memiliki beberapa kelemahan seperti tidak bisa terkena gangguan dan hambatan karena daya jangkauan jaringan yang lebih pendek dibandingkan dengan frekuensi 2.4 GHz. Jadi pemakaian 5.8 GHz harus sama sekali tidak terkena halangan seperti dinding, lokasi dan pohon tinggi. 

Channel Width

channel width itu menentukan kapasitas maximum data yg bisa dilalui dlm 1 channel. semakin besar lebar kanal/channel semakin besar juga kemungkinan untuk tertangkapnya intervensi dan volume noise. Itu sebabnya mengapa semakin lebar kanal/channel semakin berkurang juga sensivitas penerimaan.  

Channel width terbagi menjadi :

  • Channel Width 5MHz 
Dengan menggunakan protokol wireless N dan Channel Width 5MHz maka troughput bandwidth yang dilewatkan relatif kecil. Secara teori Wireless N mampu melewatkan bandwidth up to 200Mbps.
 
  • Channel Width 10MHz 
Kemudian dengan menggunakan channel width 10Mhz, throughput bandwidth yang dilewatkan mengalami peningkatan dibanding dengan menggunakan 5Mhz. Besar trafik yang mampu dilewatkan sekitar 45-50Mbps.
 
  • Channel Width 20MHz
Untuk penggunanan channel width default yaitu 20MHz besar troughput     bandwidth yang mampu dilewatkan dengan protokol wireless N antara 95 –     100Mbps.

Signal Strength

Kualitas sinyal menentukan handal tidak nya suatu WiFi. Semakin kuat sinyal maka semakin baik dan handal konektivitas nya. Sinyal pada WiFi ditunjukan dengan besaran dBm yaitu satuan level daya dengan referensi daya 1 mW = 10-3 Watt.
Rentang kuat sinyal pada WiFi yaitu antara -10 dBm sampai kurang lebih -99 dBm dimana semakin nilai nya mendekati positif maka semakin besar kuat sinyal nya. Kuat sinyal dapat dikategorikan berdasarkan kualitas nya sebagai berikut :
a. Excellent (green): -57 to -10 dBm (75 - 100%)
b. Good (green): -75 to -58 dBm (40 - 74%)
c. Fair (yellow): -85 to -76 dBm (20 - 39%)
d. Poor (red): -95 to -86 dBm (0 - 19%)

Noise Floor

Noisefloor adalah noise / besarnya gangguan frekuensi value makin dekat ke -100 makin bagus makin dekat ke 0 makin besar.

Signal to Noise ratio

Sebuah sambungan nirkabel yang menggunakan frekuensi tertentu akan menerima apa pun yang ditransmisikan, ditambah lagi kebisingan (gangguan) di sekitar perangkat. Jika kekuatan transmisi secara signifikan lebih kuat dari kebisingan, maka perangkat dapat efektif mengabaikan kebisingan. Jika sinyal yang diterima sebanding dengan kebisingan lingkungan sekitar, maka perangkat nirkabel tidak akan mampu membedakan sinyal dari perangkat lawan dengan kebisingan. Hal ini akan menyebabkan komunikasi nirkabel dan data tidak berjalan dengan baik.
Signal to Noise Ratio (SNR) adalah rasio perbandingan antara sinyal yang diterima dengan gangguan (derau) sekitar dengan satuan desibel (dB).
Serangkaian tes dilakukan untuk menentukan dampak dari nilai SNR pada performa nirkabel dan juga berpengaruh pada kestabilan sambungan (link) terhadap beban sambungan. Kualitas dari SNR dibagi kedalam beberapa kategori, sebagai berikut :
a. > 40dB SNR = Excellent signal (5 bars), Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil. b. 25dB - 40dB SNR = Very good signal (3 - 4 bars), Terkoneksi baik, throughput maksimal. c. 15dB - 25dB SNR = Low signal (2 bars), Terkoneksi baik, throughput tidak maksimal. d. 10dB - 15dB SNR = very low signal (1 bar), koneksi tidak terlalu stabil, throughput rendah. e. 5dB - 10dB SNR = no signal, koneksi sangat tidak stabil, throughput sangat rendah.

Hasil Observasi

Observasi menggunakan Frekuensi yang sama




Observasi menggunakan Frekuensi yang Berbeda

Hasil Analisis menggunakan Scanner dengan frequency yang beda

Hasil Analisis menggunakan Scanner dengan frequency yang beda

 Hasil Observasi Menggunakan Snooper dan freq usage

 Frekuensi Sama

Saat dibuat AP dengan Frekuensi yang sama

Saat dibuat AP dengan Frekuensi yang sama

Frekuensi Beda 

Saat dibuat AP dengan Frekuensi yang berbeda
Saat dibuat AP dengan Frekuensi yang berbeda


Kesimpulan

Frekuensi sama
Frekuensi beda
Bisa dilihat perbedaan dari kedua gambar bahwa jika AP memakai frekuensi yang sama dengan jarak yang sangat dekat maka frequensi usage akan semakin tinggi begitu pula sebaliknya jika AP memakai frekuensi yang berbeda maka frekuensi usage menjadi rendah.

Itulah Hasil dari observasi frekuensi yang saya lakukan, sekian dan terima kasih

Jumat, 24 November 2017

Pemasangan Antena Omni pada Lingkungan Outdoor

Hello People, Sekarang saya akan membagikan cara Pemasangan Antena Omni pada Lingkungan Outdoor,langsung saja kasih gas


Pertama peralatan yang dibutuhkan adalah:
1. Antenna Omni.
2. Pigtail (Konektor SMA to n-male)


3. Radio AP (Wireless Router).

3. Outdoor box.
4. PoE.
5. Pipa/kayu.
6. Akses Internet(Kabel)

Pemasangannya:
1. Buat penyangga yang kokoh dan stabil untuk antenna omni, yang perlu diperhatikan, kalo omninya ditempel ke tembok, usahakan ada jarak supaya broadcastnya bisa lebih maksimal.

2. Masukkan Radio AP dan PoE ke dalam outdoor box


3. Pasang outdoor box tepat di bawah/ samping antena omni.

4. Pastikan outdoor box tertutup rapat dan waterproof.  Setelah itu, pastikan pigtail terpasang dengan baik ke antenna omni. pastikan pemasangan kabel antena yang satu dan yang lain terpasang sempurna kayak gini…

5. kalo dah selesai pengecekan semuanya. maka pemasangan sudah selesai


Inti dari antena ini cuma memperbesar kuat sinyal yang dipancarkan sama wireless router. saran kalo bisa, suplai koneksi internetnya pake satu kabel dari switch utama di jaringan  jangan pernah ada bridge atau repeater lain supaya lebih mantap.

Pengertian dan Jenis - Jenis Konektor dan Kabel Pigtail

Hello People , Sekarang saya akan membagikan Pengertian dan Jenis - Jenis Konektor dan Kabel Pigtail,langsung saja kasih gas

Pengertian Konektor

Yang dimaksud dengan Konektor (Connector) dalam Teknik Elektronika adalah suatu komponen Elektro-Mekanikal yang berfungsi untuk menghubungkan satu rangkaian elektronika ke rangkaian elektronika lainnya ataupun untuk menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lainnya. Pada umumnya, Konektor terdiri Konektor Plug (male) dan Konektor Socket (female).

Saat ini, terdapat banyak sekali jenis-jenis konektor dengan nama yang berbeda-beda dan untuk keperluan yang berbeda-beda juga. Selain konektor standar yang sering kita temui seperti konektor USB, Konektor BNC dan Konektor Koaksial, terdapat juga konektor yang dirancang khusus untuk dipasangkan di PCB untuk menghubungkan satu rangkaian PCB dengan rangkaian PCB lainnya. Konektor ini sering disebut dengan Konektor PCB (PCB Connector). Terdapat banyak Bentuk dan jumlah Pin (kaki) Konektor PCB tergantung pada keperluan rangkaian PCB yang bersangkutan.

Jenis - Jenis Konektor

Berikut macam-macam connector, yaitu ;

 1. Konektor BNC
BNC (bayonet Neill-Concelman) Konektor yang sangat umum adalah jenis RF Konektor digunakan untuk terminating coaxial cable.
Penggunaan Konektor BNC yang digunakan untuk koneksi sinyal RF, untuk analog dan Serial Digital Interface sinyal video, antena sambungan radio amatir, elektronik penerbangan (avionics) dan berbagai jenis peralatan elektronik ujian.
Konektor BNC adalah alternatif dari Konektor RCA komposit bila digunakan untuk video pada perangkat video komersial, walaupun banyak konsumen elektronik dengan perangkat RCA jacks dapat digunakan dengan BNC hanya peralatan komersial video melalui adaptor sederhana. Konektor BNC yang umum digunakan pada 10base2 tipis jaringan Ethernet, baik pada kabel interconnections dan kartu jaringan, meskipun ada sebagian besar telah diganti dengan yang baru, kabel perangkat Ethernet tidak menggunakan coaxial cable. Beberapa jaringan ARCNET menggunakan BNC-terminated coax.


Kegunaan
Konektor BNC digunakan untuk koneksi sinyal seperti:
• analog dan digital interface serial sinyal video
• amatir radio antena
• penerbangan elektronik ( avionik )
• peralatan uji .


2. Konektor RJ
RJ adalah standar fisik jaringan – baik konstruksi dan wiring jack pola untuk menghubungkan telekomunikasi data. Perangkat pendukung jaringan komputer ini berfungsi untuk menghubungkan, kabel UTP kedalam komputer melalui port RJ yang dihubungkan dalam NIC. Tipe kabel konektor RJ banyak tipenya, namun untuk yang standar dipake di daerah Amerika adalah tipe RJ11, RJ14, RJ45. Setiap konektor harus disesuaikan dengan tipe NIC dan tipe kabelnya.


Selanjutnya adalah konektor pada coaxial



 Konektor pada coaxial


Hasil gambar untuk coaxial


Konektor yang digunakan bersama kabel koaksial adalah konektor Bayonet Neil Concelman (BNC). Adapter-adapter dengan tipe berbeda tersedia untuk konektor BNC, termasuk konektor T, konektor barrel, dan terminator. Konektor pada kabel merupakan titik terlemah di jaringan.



Berikut adalah macam-macam konektornya


1. BNC RG59

Connector BNC ini adalah Konector yang digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan perangkat CCTV baik monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk kabel CCTV jenis RG6. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.

2. BNC to BNC

Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk menyambung kabel dari BNC RG6 BNC RG6 yang akan dihubungkan ke Monitor, TV, dan DVR. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya. 

3. BNC-RCA
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk merubah BNC menjadi RCA yang akan dihubungkan ke Monitor atau ke TV. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.

Nah selain itu ada beberapa konektor lain yaitu :

1.      Konektor FC
Setahu saya, digunakan untuk jenis kabel single mode dengan akurasi yang tinggi untuk menghubungkan kabel dengan transmitter ataupun receiver. Jenis konektor ini menggunakan drat ulir dengan posisi yang bisa diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat, akurasinya tidak akan berubah.

2.       Konektor SC
Kalo ini digunakan dalam jenis kabel single mode dan bisa dicopot pasang. Jenis konektor ini tidak mahal, sederhana dan dapat diatur secara manual akurasinya dengan perangkat.

3.       Konektor ST
Bentuknya seperti bayonet berkunci dan hampir mirip dengan konektor BNC. Umumnya diguanakan pada jenis kabel single mode maupun multi mode. Mudah dipasang dan dicabut pada sebuah perangkat.

4.       Konektor Biconic
Jenis konektor ini adalah yang paling senior sebab konektor ini  muncul paling pertama dalam komunikasi fiber optic dan jenis ini sekarang sudah sangat jarang digunakan.

5.       Konektor D4
Jenis konektor ini mirip dengan konektor FC, hanya berbeda ukurannya. Perbedaannya sekitar 2mm pada bagian ferrule-nya  (pelapis ujung shaft).

6.       Konektor SMA
Konektor ini pendahulu dari konektor ST yang sama-sama mempunyai penutup dan pelindung. Ketika konektor ST sudah berkembang maka jenis konektor ini sudah sangat jarang diguanakan.

7.       Konektor FDDI
Konektor FDDI adalah konektor yang digunakan pada kabel FDDI, sedangkan kabel FDDI atau Fiber Distributid Data Interface (FDDI) merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps yang jarak jakauannya dapat mencapai 200 km, dengan menggunakan model token ring.

8.     Konektor LC
adalah jenis konektor fiber optik yang saat ini paling sering digunakan untuk menghubungkan antar switch menggunakan SFP, jenis konektor LC ini lebih dominan dengan 2 cabang yang terpisah RX/TX, di gunakan juga untuk jenis kabel fiber optic singel dan multi mode.


Pengertian Kabel Pigtail

Pigtail adalah salah kabel yang digunakan untuk menghubungkan Perangkat Wireless dengan antena external.

Jenis - Jenis Kabel Pigtail

Pigtail sendiri tidak hanya memiliki satu macam, banyak jenis-jenis pigtail yang diproduksi untuk dunia wifi. diantaranya adalah sebagai berikut :


1. MMCX by N Male
     

2. MC-Card (right angel) by N Male
     

3. U.FL (yang dikenal dengan nama MHF) by N Female Bulkhead
     

4. N Male To RP SMA
     

5. N Male To RP TNC
     


6. Jumper RG-8 N Male to N Male

Itulah Pengertian dari Konektor dan Kabel Pigtail serta beberapa jenis-jenisnya, Sekian dan terima kasih